Saturday, April 18, 2009

Membangun Jaringan Komputer (LAN)

Pendahuluan

LAN (Local Area Network) adalah sekelompok komputer yang saling berhubungan di da-lam area tertentu. Dengan LAN, antar komputer yang satu dengan yang lainnya bisa saling berbagi pakai (sharing); sehingga secara tidak langsung bisa me-ningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya sarana yang ada. Sebagai contoh, bila komputer kita dihubungkan dengan LAN, maka untuk masalah pence-takan, kita cukup menyediakan satu unit printer saja yang dapat digunakan secara bersama-sama. Selain itu, Sharing data dalam LAN memungkinkan kita untuk mengakses komputer dari lokasi dan kompouter yang berbeda. Bahkan dengan banyaknya tersedia aplikasi Multi User saat ini, maka sarana LAN me-mungkinkan penginstalan satu sistem aplikasi untuk digunakan secara bersama-sama dan dari komputer mana saja yang terhubung ke jaringan tersebut.

Keuntungan Menggunakan LAN

Mengingat 'banyak'-nya perlengkapan yang harus disediakan untuk membangun suatu jaringan LAN, maka timbul pertanyaan dibenak kita. Apakah sesuai; tenaga, biaya dan pikiran yang dikeluarkan dengan manfaat yang dapat diambil dari suatu jaringan Apakah bukannya hanya suatu pemborosan saja! Untuk lembaga, perusahaan atau suatu institusi yang tidak memerlukan begitu banyak lalu lintas informasi, atau tidak menginginkan efisiensi, barangkali memang suatu pemborosan. Tetapi apakah mungkin di era globalisasi dewasa ini, di mana informasi telah menjadi kunci utama dan efisiensi sudah merupakan suatu keharusan. Untuk itulah maka LAN hadir sebagi solusi sebagai sarana dalam pertukaran informasi baik intra maupun intern perusahaan secara lebih cepat dan efektif.

Dengan LAN, banyak yang dapat kita bagi-pakai dan kita tingkatkan efisiensi-nya. Antara lain

  • Pertukaran e-mail antar personil
  • DiskusiChat
  • Berbagi-pakai File
  • Berbagi-pakai Program
  • Berbagi-pakai Hardware (FDD, CDROM, Modem, Fax, Printer dsb.)

Dan satu hal yang lebih penting dari semua itu, saat ini LAN tidak hanya digunakan untuk berkirim e-mail ataupun berbagi-pakai piranti seperti tsb. di atas, melainkan juga berkembang lebih luas sebagai komputasi workgroup yang memiliki kemampuan sebagai alat komunikasi modern, kolaborasi dan koordinasi dalam suatu perusahaan, lembaga atau suatu institusi.

Topologi LAN

Adalah bentuk atau konfigurasi yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer guna membentuk sebuah LAN. Secara historis & teoritis, pada dasarnya ada bebeberapa tipe topologi yang sempat populer, yaitu

Topologi Bus - dimana sebuah saluran dipakai beramai-ramai oleh semua komputer yang terkait dalam LAN.

Topologi Ring - dimana bentuk fisik LAN berupa sebuah lingkaran (ring). Komputer yang terhubung hanya bisa mengirimkan data pada saat menerima tiket token untuk mengirimkan data. Hal ini dilakukan secara bergantian.

Topologi Star - berbentuk bintang (star), biasanya terpusat pada komputer server di tengahnya.

Pada saat ini, praktis topologi Bus lebih banyak yang mendominasi topologi LAN sehingga hampir semua teknik sambungan favorit LAN menggunakan topologi Bus tersebut.

Kabel Jaringan

Adalah media komunikasi data. Saat ini ada beberapa tipe dan jenis kabel yang digunakan untuk suatu jaringan. Kabel UTP (Un-shielded Twisted Pair), Coaxial dan Fiber Optic adalah yang populer dan banyak digunakan. Kabel yang paling umum dan mudah pemasangannya adalah jenis kabel Coaxial atau BNC. Namun sesuai perkembangan Hub atau Concentrator, penggunaan kabel ini pun mulai berkembang dan kabel UTP yang dipilih, karena selain harganya tidak terlalu mahal namun kemampuannya bisa diandalkan. Kabel lain yang juga populer adalah kabel jenis Fiber Optic. Kabel jenis ini sangat mahal harganya, tetapi kemam-puannya mendukung kecepatan transfer data sangat tinggi.

Memasang Connector RJ-45 pada kabel UTP

Pemasangan kabel UTP ke Connector-nya memang tidak terlalu sulit. Yang diperlukan hanyalah Crimping untuk mengupas bagian luar ujung kabel dan sekaligus sebagai penjepitnya, kemudian mengatur susunan warna kabelnya sesuai dengan ketentuan. Namun demikian perlu kehati-hatian; karena jika sudah terlanjur dipasang dan ternyata salah, maka tidak bisa dilakukan perbaikan. Yang bisa dilakukan hanyah memotong ujung kabel yang sudah terpasang Connector tsb. lalu membuangnya dan mema-sang Connector baru.

Kupas bagian luar kedua ujung kabel UTP yang sebelumnya sudah dipotong.

Setelah kulit atau bagian luarnya terkelupas, maka sebelum ujung-ujungnya dimasukkan ke dalam Connector-nya susun urutan warnanya terlebih dahulu mengikuti ketentuan sbb.

Keterangan

Pair 1 Putih-orange & Orange

Pair 2 Putih-hijau & Biru

Pair 3 Putih-biru & Hijau

Pair 4 Putih-coklat & Coklat

Setelah urutan warnanya disusun seperti tampak pada contoh di atas, lalu ratakan ujung-ujung kabel yang ada dengan tang pemotong. Dan dengan hati-hati masukkan ujung-ujung kabel tsb. ke dalam Connector-nya secara bersamaan sampai terasa 'mentok', lalu jepit kepala Connector tsb. menggunakan Crim-ping dengan kencang - sehingga kabel UTP terpasang kokoh dan tidak bisa dicabutditarik kembali.

Lakukan hal yang sama untuk ujung kabel satunya lagi. Setelah selesai, maka ujung

CPU yg dihubungkan ke Hub

akukan hal yang sama untuk ujung kabel satunya lagi. Setelah selesai, maka ujung yang satu dapat dipasangkan ke dalam port Kartu Jaringan dan ujung yang satunya lagi dapat dipasangkan ke dalam port Hub. Demikian juga seterusnya untuk kabel-kabel yang lainnya. Baik yang dipergunakan untuk Server ke Hub ataupun yang dipergunakan untuk Work-station ke Hub.

Cross Cable pada kabel UTP

Ada kalanya jaringan yang kita buat tidak pada skala yang cukup besar. Melainkan hanya antar 2 CPU saja misalnya; sehingga tidak perlu menggunakan Hub. Untuk keperluan ini, maka cukup menghubungkan kedua CPU tsb. secara langsung menggunakan kabel UTP yang disusun dengan cara Cross Cable. Yaitu pemasangan urutan warna kabel UTP pada ujung yang satu dengan ujung yang lainnya disilang guna menghubungkan antar CPU tsb. tanpa menggunakan Hub.

Adapun urutan warna kabelnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini (1-3-2-6)

Sedangkan cara pemasangan ujung kabelnya pada Connector-45, sama dengan cara pemasangan Connector pada jaringan biasa yang menggunakan Hub. Setelah kedua ujung kabel UTP tersebut disusun menyilang sesuai dengan ketentuannya (1-3-2-6), maka salah satu ujung Connector dapat dipasangkan ke port Kartu Jaringan pada CPU yang satu dan ujung yang satunya lagi dapat dipasangkan pada port Kartu Jaringan CPU yang lainnya. Setelah itu lakukan konfigurasi Networking untuk kedua CPU yang terhubung tsb.

Setting Network

Setelah kedua ujung kabel-kabel yang hendak dihubungkan ke dalam jaringan dipasang Connector-nya, lalu masing-masing Connector tsb. telah ditancapkan ke dalam port Ethernet Card dan Hub, langkah selanjutnya adalah mengaktifkan komputer dan melakukan setting networknya.

Setting network adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengatur protokol komunikasi TCPIP agar komputer yang terhubung di dalam jaringan tersebut dapat berkomunikasi menggunakan bahasa yang sama. Lalu pemberian identitas anggota jaringan agar komunikasi yang dilakukan tersebut dapat terarah pada anggota jaringan yang dituju. Selain itu, juga berguna untuk pengaturan bagi-pakai (Sharing) terhadap sumber daya yang ada pada masing-masing komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut, baik untuk berbagi-pakai File ataupun berbagi-pakai Printer.

Alamat Anggota Jaringan (IP Address)

Untuk terarahnya proses komunikasi seperti yang dimaksud di atas, maka kita perlu menentukan IP address untuk tiap komputer dalam jaringan tersebut. Karena, IP Address tsb. berguna sebagai identitas universal dan mudah dikenali bagi setiap interface komputer yang terhubung.

Format IP Address

Bentuk Binner

Berisi angka bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik pada setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP Address adalah sebagai berikut

xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx {perhatikan, masing-masing kelompok x yang dipisahkan oleh titik, jumlahnya = 8 (oktet)}

Setiap simbol x dapat digantikan oleh angka 0 dan 1 (biner).

Bentuk Dotted Decimal

Bentuk ini hadir sebagai alternatif karena format dalam Biner sering-kali membingungkan di dalam penulisan dan pembaca-annya. Untuk itu ditulislah 4 (empat) bilangan decimal yang masing-masingnya dipisahkan oleh sebuah titik (Dotted-decimal notation). Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari satu oktet IP address. Misalnya, IP Address yang ditulis ke dalam Dotted-decimal notation 132.92.121.1

Pemberian alamat anggota jaringan dilakukan pada masing-masing PC, baik sebagai Server maupun sebagai anggota jaringan biasa (Workstation). Dan cara pemberian alamatnyapun pada OS Windows'95'982000 sama, yaitu dengan cara mengatur Properties pada Internet Protocol (TCPIP)-nya.

Pada properties Internet Protocol (TCPIP) akan ditampilkan baris IP Address, Subnet mask, dan Default gateway dsb. Yang harus kita isi dengan angka sesuai dengan kelas-kelas dalam LAN yang akan kita bangun. Pembagian golongan atau kelas dalam jaringan tsb. umumnya didasarkan pada keperluan, komplek-sitas dan banyaknya komputer yang terhubung ke dalam jaringan. Untuk membangun suatu LAN yang berbasis TCPIP dengan IP Address yang tidak bersifat public, maka diperlukan range IP Private yang bisa digunakan tanpa harus meminta kepada badan internasional yang mempunyai otoritas untuk itu, yaitu Internet Assigned Numbers Authority (IANA).

Berikut ini adalah pengenalan range untuk IP Private

Kelas A 10.0.0.0 - 10.255.255.255

Umumnya digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.

Kelas B 172.16.0.0 - 172.31.255.255

Digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang sedang sampai dengan besar.

Kelas C 192.168.0.0 - 192.168.255.255

Biasanya digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu banyak (LAN kecil).

Format Subnet mask

Subnet mask ialah angka binner 32 bit yang digunakan untuk

1. Membedakan Network ID dan Host ID

2. Menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

Subnet mask, sama halnya dengan IP Address juga memiliki golongan atau kelas

Kelas A

Dalam format binernya 11111111.00000000.00000000.00000000

Dalam format decimalnya 255.0.0.0

Kelas B

Dalam format binernya 11111111.11111111.00000000.00000000

Dalam format decimalnya 255.255.0.0

Kelas C

Dalam format binernya 11111111.11111111.11111111.00000000

Dalam format decimalnya 255.255.255.0

Catatan

Angka 255, didapat dari 1+2^1+2^2+2^3+2^4+2^5+2^6+2^7 = 255. Hal ini berkenaan dengan format IP Address yang terdiri atas 4 bilangan binner 8 bit. Di mana nilai terbesar dari bilangan binner 8 bit sesuai dengan perhitungan di atas, adalah 255. Dengan demikian, berarti jumlah IP Address yang tersedia di dunia internet saat ini adalah 255x255x255x255. IP Address sebanyak itu, harus dibagi-bagikan ke seluruh pengguna jaringan internet. Untuk itu, agar tidak terjadi bentrok dan guna membedakan Network ID dan Host ID maupun untuk mengetahui letak suatu Host apakah terletak di jaringan lokal atau di luar jaringan, diperlukan peng-alamatan sub jaringan menggunakan Subnet mask tersebut.

Contoh

PC01 memiliki PC02 memiliki

IP Address 192.168.1.1 IP Address 192.168.1.2

Subnet mask 255.255.255.0 Subnet mask 255.255.255.0

Penjelasan IP Address

Menunjukkan jaringan kelas C

.1 Menunjukkan sub jaringan (Network ID) 1

.1 dan 2 Menunjukkan Host ID PC01 (1) dan Host ID PC02 (2).

Penjelasan Subnet mask

IP Address 192.168.1.1 IP Address 192.168.1.2

Subnet mask 255.255.255.0 Subnet mask 255.255.255.0

Artinya Untuk berada dalam kelas jaringan yang sama, maka setiap PC harus menggunakan alamat 192.168 juga, karena subnet mask awalnya bernilai 255.255; yaitu nilai tertinggi yang tidak memungkinkan adanya kelas yang lain lagi dalam jaringan tersebut. Dan nilai 255 yang ke-3, mengakibatkan komputer lain yang ingin bergabung di dalam jaringan tersebut harus memiliki juga angka 1 yang sama pada IP Address-nya dan tidak memungkinkan adanya sub jaringan lain di dalam jaringan tersebut. Jika angka 255 yang ke-3 tsb. diganti dengan angka 254, misalnya, maka di dalam jaringan tersebut memungkinkan adanya sub grup jaringan lagi. Intinya, Subnet mask adalah penyaring (masker) yang menunjukkan bagian NETWORK dari sebuah alamat.

Contoh

IP Address 192.168.1.1 IP Address 192.168.2.1

Subnet mask 255.255.254.0 Subnet mask 255.255.254.0

Setting IP Address pada Windows 9X

Dari desktop Windows, klik kanan icon Network Neighborhood  Properties

2. Pilih TCPIP  Properties  Tentukan IP Address-nya

Isikan IP Address dan Subnet Mask dengan angka-angka sesuai dengan ketentuan dalam kelas-kelas LAN yang dibangun  OK. Sesaat kemudian Windows akan melakukan reeboting agar perubahan terakhir yang kita lakukan dapat dikenalinya.

Keterangan

IP Address 192.168.1.70  Komputer tersebut terhubung ke dalam jari-ngan LAN kelas C (192.168). Dan tidak terdapat sub jaringan lain (1). Serta memiliki alamat Host ID 80. Artinya, komputer lain yang akan dihubungkan di dalam jaringan tersebut, juga harus memiliki IP Address yang serupa itu, kecuali Host ID-nya.

Subnet mask 255.255.255.0  Pada jaringan tersebut Network ID-nya sudah maksimal, sehingga tidak mengizinkan adanya sub network lagi (255.255.255). Dan masih sangat memungkinkan adanya tambahan ang-gota jaringan dengan Host ID dari 1 s.d. 79 dan 81 s.d. 254.

Dan bila menginginkan agar LAN tersebut juga bisa dihubungan dengan jaringan lainnya secara global, maka pada menu TCPIP Properties tsb. di atas, pilih tab Gateway, isikan dengan nomor IP Address komputer yang akan dijadikan jembatan penghubungnya.

Gateway 192.168.1.1  Adalah angka IP Address komputer yang terpasang modem dan merupakan pintu gerbang (gateway) agar komputer lain dalam jaringan tersebut dapat terhubung dengan internet.

Gateway

Adalah peralatan yang dipasang dalam jaringan untuk menjembatani dua jaringan yang berbeda. Paket-paket data dari satu sisi jaringan tidak akan sampai ke jaringan di sisi lain jika tidak ada Gateway ini. Dalam aplikasi Internet, Gateway ini akan menghubungkan jaringan lokal intranetwarnet dengan internet.

Pemeriksaan Konektivitas Jaringan dengan Ping

Setelah setting IP Address pada masing-masing PC selesai dilaksanakan, maka PC-PC tersebut sekarang sudah bisa terhubung dan bisa saling berkomunikasi. Untuk memeriksa sudah terhubung atau tidaknya PC-PC tersebut (konektivitas), dapat kita gunakan perintah Ping yang diikuti dengan IP Address PC yang bersangkutan. Perintah Ping tersebut dapat dipergunakan baik pada Win-dows'95, Windows'98, Windows2000 maupun pada OS Linux.

Contoh

Start -- Run - Ketikkan Ping IP Address PC yang dituju -- OK. Atau bila ingin mendapatkan infromasi yang lebih lengkap Start Programs MS-DOS Prompt  Ketikkan Ping IP Address PC yang dituju Enter.

Bila tampil pesan seperti yang tampak pada halaman berikut

Bila tampil pesan

Artinya

Ada reply dari alamat yang dituju. Host kita terhubung dengan komputer sesuai dengan IP yang kita tuju.

Jumlah paket yang dikirim sama dengan yang diterima. Hubungannya baik, dan tidak ada data hilang dalam perjalanan.

Perhatikan kecepatan minimum, maksimum, dan rata-ratanya. Bandingkan dengan kecepatan yang diperoleh untuk Ping pada host yang lain.

Jik tidak muncul ukuran waktu dalam mili detik (ms) berarti jaringan kita belum terhubung pada komputer dengan IP Address tersebut. Coba lakukan ping dari komputer tersebut ke komputer kita atau bisa juga lakukan ping ke dan dari komputer yang lainnya lagi. Bila tetap bermasa-lah, maka perlu diperiksa kembali setting IP Address, Subnet mask dan pemasa-ngan kabelnya.

Facebook Comment for: Membangun Jaringan Komputer (LAN)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.